[REVIEW] FILM MUHAMMAD : The Messenger of God (2015) (Anti-Spoiler)

Muhammad : The Messenger of God (2015)

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.. 

Kembali lagi bersama saya Izam Khan dalam Moviepedia. 

Kali ini saya akan me-review film terbaik bagi saya : Muhammad : The Messenger of God. 

Film tersebut menjadi produksi berbiaya terbesar dalam sinema Iran pada saat ini.[2] Pengembangan Muhammad: The Messenger of God dimulai pada 2007 dan Majidi menulis bagian pertama dari permainan latar-nya pada 2009. Pada 2011, sebuah set kolosal dibuat di kota Qom dekat Tehran yang disiapkan untuk kebanyakan adegan dalam film tersebut. Beberapa adegan difilmkan di Amerika Selatan. Pada saat proses pemfilman, Majidi bekerja dengan sebuah tim sejarawan dan arkeolog untuk karya tentang akurasi kehidupan awal Nabi Muhammad. Pengerjaan pasca-produksi dimulai di Munich pada akhir 2013 dan selesai pada 2014. Sinematografi-nya dirampungkan oleh Vittorio Storaro dan skor film-nya dikomposisikan oleh A. R. Rahman

Film tersebut direncanakan tayang perdana di Festival Film Internasional Fajr pada 1 Februari 2015 namun tidak jadi karena kesulitan teknikal. Untuk para kritikus, pembuat film dan jurnalis, sebuah penayangan istimewa diadakan di Cinema Farhang, Iran pada 12 Februari 2015. Film tersebut dirilis di Iran serta di Festival Film Dunia Montrealpada 27 Agustus 2015. Film tersebut terpilih sebagai entri Iran untuk Film Berbahasa Asing Terbaik di Academy Awards ke-88.[3][4]

CREDIT :

SINOPSIS :

Muhammad: The Messenger of God mengambil setting Arab Saudi pada 1.400 tahun yang lalu dan menawarkan kisah kehidupan masa kecil Nabi Muhammad sejak lahir hingga remaja. 


REVIEW :

Kali ini saya bakal berusaha untuk tidak membawa sentimen agama maupun menyeretnya pada gerakan prespektif agama karena sejak film ini memasuki tahap pra-produksi sudah menuai banyak sekali kontroversi pertama mulai dari keputusan Majid majidi untuk memvisualkan secara fisik Nabi Muhammad beberapa negara yang awalnya dituju untuk melakukan pengambilan gambar seperti Maroko akhirnya menolak untuk bekerja sama bersama tim film ini dan sampai akhirnya produksinya pun dipindahkan ke Afrika Selatan. Sementara itu pada masa penayangan perdana nya juga menuai protes keras dari salah seorang Profesor di Universitas Al Azhar Mesir yang mengecam penayangan film ini.

Sebelum kita cerita panjang lebar, film ini sendiri adalah salah satu film berbiaya supermasif dari negara Iran biaya film ini sekitar 40 juta US Dollar atau misalnya dirupiahkan sekitar 560 miliar. Biaya tersebut hampir setara dengan produksi film Marvel yaitu Blade dan Electra. Selain fakta bahwa dia film ini tentang Nabi Muhammad yang menyoroti kisah hidup beliau dari ketika dia lahir hingga umur 13 tahun, ini menarik karena ada tiga Trio di sini yang bekerjasama. 3 trio pemenang Oscar dan 1 nominasi, jelas 3 hal ini adalah hal yang sangat dominan menonjol dan menyita perhatian, pertama sutradara Majid Majidi adalah salah satu sutradara terkenal di Iran dengan karyanya yaitu Children of Heaven dan menjadikannya sebuah internasional fenomena Pada tahun 1997.
Majid majidi terkenal sebagai sutradara yang sangat humanis, karya-karya lain yaitu The color of Paradise, The song of sparrows, The Willow Tree. Selain itu dia juga menulis naskah ini, terbukti sangat kental banget citarasanya Majid majidi dengan dialog-dialog yang puitis dan quotable yang saya tenemukan hal tersebut mendominasi di keseluruhan filmnya. Kemudian yang kedua ada keterlibatan Vittorio Storaro yang merupakan salah satu dari fotografer terkenal di Hollywood, pemenang 3 Oscar, dia menang di Apocalypse now nya Francis Ford Coppola, Kemudian di Dementia 13 dan kemudian terakhir dia menang di The last Emperor nya Bernardo bertolucci. Cinematography dari Vittorio sturaro di sini luar biasa cakep deh. Cinematography epic yang indah banget didominasi oleh cahaya cahaya aororanya tersebut. Sempat Saya lihat juga karya-karya dia yang lain seperti Cafe Society. Aspek rasio 4 : 3 di film ini tidak cukup epic karena saya lebih cenderung menyukai aspek rasio 16 : 9. Memang beberapa bagian cenderung Biasa namun ada momen-momen yang sangat epic disitu, It's not bad, but it's not special. Kemudian yang ke-3 ada 2 kali pemenang Oscar dan 2 kali pemenang Grammy awards Kalau nggak salah yang duduk di posisi kompresor di sini adalah AR Rahman, komposer film-film Bollywood yang bercitarasa internasional, dia memenangkan Piala Oscar pertamanya di film Slumdogmilioner untuk kategori best music scoring dan best soundtrack. AR Rahman dikenal dengan lagunya chaiya-chaiya di film Dil Se pada tahun 1997. AR Rahman salah satu komposer kelas dunia yang tidak hanya merajai industri film Bollywood, namun musik musiknya yang terkenal memadukan unsur tradisional dan modern serta inovatif, menurut saya cocok untuk mengisi Departemen musik di film ini. Dengan tiga aspek penunjang tersebut yang menurut Saya adalah aspek terbaik film ini, film Muhammad the Messenger of God memiliki semua potensi untuk menjadikan filmnya sebagai sebuah Saga Epik yang kolosal disaat film lainnya yang diangkat dari kitab kitab suci tidak cukup memberikan kepuasan secara batin dan emosial. Film ini memenuhi banyak kriteria tersebut, ketika bagaimana kombinasi dari musik, directing, naskah serta sinematografi bersatu-padu menciptakan sebuah keanggunan yang sangat dan luar biasa emosional.

Dan film yang berdurasi 171 menit dan hampir di seluruh adegan saya merasa merinding, saya pribadi merinding karena keindahannya, karakter-karakter utama di film ini akan dengan mudah mengundang simpati yang mendalam gitu terutama karakternya Hamzah, Abdul Muthalib, Halimatussyadiah dan Aminah dan di cerita ini juga tidak luput memberikan background yang manusiawi kepada tokoh antagonis yaitu Abu Lahab beserta istrinya. Di film ini dengan sempurna menjahit semua hal yang telah saya pelajari tentang sejarahnya Nabi Muhammad, lain daripada itu film ini juga sangat universal, dengan bahasa gambar, musik, directing yang sangat lembut, menerut saya ini adalah film yang sempurna buat first introducing kepada audiens yang berasal dari background yang bukan muslim. Di luar dan di samping segala kontroversi tersebut memang jujur saja ada beberapa hal yang membuat saya keberatan disini terutama penggambaran Nabi Muhammad secara fisik namun dengan tidak menampakkan wajahnya itu adalah pilihan Majid Majidi yang baik dan saya setuju itu, film ini semakin membuat saya semakin cinta sama Nabi Muhammad SAW, sama sosok beliau, semakin saya mengagumi bagaimana kehidupan beliau. Karena film ini cukup otentik dari segi tata produksi yang luar biasa mencengangkan, walaupun tidak bisa dibilang A Masterpiece tapi kita bisa lihat liforce yang ditulis. Dari set lokasi, properti yang bener-bener otentk.

Hal lain yang cukup janggal buat saya adalah penggunaan bahasa farsi dan bukan Arabic language yang cukup mengurangi otentisitas film. For the most but for visual effect di film ini cukup lembut, cukup smooth. Tapi ada satu adegannya burung ababil yang saya rasa render-annya kurang smooth dan masih terlihat kasar dan amatir. Disitu saja yang saya sayangkan untuk sebuah film terbaru dengan budget sebagaimana film Marvel, hal tersebut seharusnya bisa ditutupi dan tidak menciptakan jarak kepada audiens.
Saya suka banget film ini. Film ini bisa menstimulasi Saya lebih banyak untuk belajar dan mendalami sosok Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.. 

BERIKUT TRAILERNYA :

TRAILER FILM

RATING :

9.5 / 10

Demikian ulasan saya tentang film Muhammad : The Messenger of God, mohon maaf apabila ada salah kata dan Terimakasih.. 


HIDUP ADALAH FILM TERBAIK 🎬

Komentar

Postingan populer dari blog ini

to anyone who went through hardships and at a crossroads in this confusing life..

[REVIEW] FILM HOMESTAY (2019)