[REVIEW] FILM INSIDIOUS : The Last Key - Penutup Franchise INSIDIOUS Trilogi Yang Terkesan Mentah.


   Dalam beberapa pekan ini, seluruh layar bioskop Dunia khususnya Indonesia dihiasi oleh berbagai film-film berkualitas. Sineas tanah air dituntut untuk terus berkarya dan bersaing ketat apabila tidak ingin karyanya maju dengan jumlah penonton terendah. 

   Terhitung dari bulan Januari bioskop tanah air telah menayangkan sederet film berkualitas seperti : Ayat-ayat cinta 2, The Greatest Showman, Pitch Perfect 3 dan masih banyak lagi. 
Nah, kali ini Mumu akan membahas salah satu film besar yang kini sedang hangat dibicarakan, yang tak lain dan tak bukan yaitu INSIDIOUS - The Last Key. 

   Seri ketiga dari Franchise INSIDIOUS ini adalah salah satu film paling ditunggu nih guys, karena sekuel dari film INSIDIOUS : Chapter 3 yang tayang tahun 2015 kemaren ini akan menceritakan masa kecil sosok Psikolog Supranatural bernama Elise Rainer yang mempunyai kemampuan magis dan membantu orang-orang yang sedang diganggu makhluk astral. Lebih lengkapnya Simak Review Dari Mumu ya Guys. (Awas Spoiler!!) πŸ™ˆπŸ™‰πŸ™Š

   
INSIDIOUS : THE LAST KEY 

   Bercerita tentang seorang ahli psikologi Supranatural bernama Elise Rainer yang mau atau tidak mau harus kembali kerumah masa kecilnya yang masih menyisakan atmosfer ketakutan akan misteri rumahnya dulu di Five Keys. 

   Diawali dengan scene yang berlatar saat pertengahan perang dunia 2, Insidious seri keempat ini mengingatkan saya dengan film Annabelle : Creation yang juga menggunakan latar perang dunia yang terkesan klasik. Scene awal dari film ini cukup membuat penonton bergidik dengan beberapa jump scare yang terkesan nggak jelas namun mengagetkan. Dalam scene ini digambarkan seorang Elise Rainer kecil yang diteror sejumlah penampakan dirumahnya, bahkan semua cerita horor Elise membuat adik laki-lakinya mulai takut, hingga Ibunya memberikan peluit yang digunakan untuk memanggil Ibu mereka saat mereka melihat penampakan mengerikan. Oke, scene awal sukses. 

   

   Elise mampu keluar dari rumah yang mempunyai bayang-bayang seram itu dengan segala perjuangan bahkan harus melawan Ayahnya sendiri. Namun naas ketika berpuluh-puluh tahun ia hidup dengan damai ia harus berurusan lagi dengan rumah itu. Elise dibantu teamnya berjuang keras menemukan apa yang sebenarnya terjadi dirumah itu, rumah yang menyimpan misteri dan kematian Ibunya.
Hingga ia menemukan sosok Master Key. 
Penggambarang sosok Master Key sangat kurang hingga terkesan menimbulkan banyak sekali pertanyaan, siapakah sosok ini? Apakah yang dia inginkan? 


   Hingga epilog dari film ini Elise harus masuk ke Dunia lain untuk menyelamatkan Keponakannya yang hilang bersama adiknya dulu. Yang jadi janggalnya saya disini yaitu saat Elise harus kalah dari sosok Master Key dan meniup peluit milik adiknya, dan jrreeengg... Datanglah sosok Ibu yang menghempaskan hantu itu hingga hangus terbakar. Adegan diakhiri dengan Elise melihat seorang anak yang jatuh dari tangga dan masuk dunia lain. Inilah yang akan menjadi awal dari cerita dari seri INSIDIOUS pertama. 


   Kesimpulan :
   Bagi anda pecinta film, khususnya film horor, anda akan merasa kecewa dengan film ini karena bagi saya film ini lemah dari segi plot, karakter, apalagi jump scare. Mengapa saya mengatakan demikian padahal sosok legendaris Elise Rainer pun tidak bisa menyelamatkan film ini dari jurang plot yang amburadul. Overall cukup menghibur tapi jika dibandingkan, mending saya akan menonton The Greatest Showman. It's oke, film ini Franchise dari Film Blockbuster. Dan yang membuat saya kecewa, kenapa James Wan harus memberikan kursi sutradara pada orang lain, walaupun ia tetap memegang kendali dibangku produser. Padahal spekulasi saya sangat bagus tentang film ini, melihat dari trailer yang menggoda, review yang dibumbui dan jujur saya exited sekali untuk menonton film ini. 

Rating : 5/10

Link : (Coming) 



  Tapi bagi kalian yang ingin menonton prekuel dari Insidious ini, tidak ada salahnya anda menonton. Cukup dibuat hiburan, dan nikmati setiap jump scarenya. 

   Akhir kata, mohon maaf apabila review saya mengandung SARA ataupun menyinggung perasaan pembaca, saya hanya menuangkan sesuatu yang ada dipikriran saya untuk anda pertimbangkan. Tidak anggap saja sebagai hiburan, karena niat saya emang begitu ☺πŸ˜„. Jangan lupa tinggalkan kritik dan saran dikolom komentar, anda sopan saya segan 😊.

"HIDUP ADALAH FILM TERBAIK" πŸŽ₯

Komentar

Postingan populer dari blog ini

to anyone who went through hardships and at a crossroads in this confusing life..

[REVIEW] FILM MUHAMMAD : The Messenger of God (2015) (Anti-Spoiler)

[REVIEW] FILM HOMESTAY (2019)