[REVIEW] FILM DILAN 1991 (ANTI-SPOILER)


REVIEW FILM DILAN 1991 (ANTISPOILER)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, 
Kembali lagi bersama saya Izam Khan di moviepedia, kali ini saya akan membahas film dari novel berjudul DILAN 1991 Karya Fajar Bustomi dan Pidi Baig, sebagai sekuel dari film pertamanya yakni DILAN 1990.

Sinopsis :
Pada 22 Desember 1990, Dilan (Iqbaal Ramadhan) mendeklarasikan hubungannya dengan Milea (Vanesha Prescilla). Milea bahagia karena dia dan Dilan akhirnya berpacaran. Masa indah pun dilalui dua insan yang sedang dimabuk cinta ini. Saat ditanya, apa cita-cita Dilan, dia ingin menikahi Milea. Begitu pun Milea yang tak mungkin menolak Dilan.
Akan tetapi, hubungan Dilan dan Milea tak selamanya manis. Suatu hari Dilan dikeroyok sekelompok orang tak dikenal. Milea cemas, dia tahu ini ada hubungannya dengan posisi Dilan sebagai panglima perang salah satu geng motor di Bandung. Untuk itulah Milea ingin agar Dilan tak ikut-ikutan geng motor lagi. 
Ketakutan Milea terbukti saat tahu kalau Dilan akan balas dendam kepada yang memukulinya. Belakangan, Dilan tahu siapa yang mengeroyok dia tempo hari. Untuk itulah, Dilan ingin balas dendam dengan menyerang kelompok yang memukulinya.
Ditemani sepupu jauh Milea, Yugo (Jerome Kurnia), Milea mendatangi Dilan yang sedang menyusun strategi penyerangan. Sayangnya, kehadiran Yugo malah memperkeruh suasana. Akibat terlalu emosi, Milea juga sampai memberi ultimatum kepada Dilan, jika tetap menyerang, mereka putus.
Malam itu, Milea menyesal telah mengatakan kata "putus" kepada Dilan. Penyesalan Milea bertambah besar saat tahu kalau Dilan ditahan polisi karena melakukan penyerangan. Namun, masalah Milea dan Dilan bisa diatasi saat Milea bertemu Bunda Hara (Ira Wibowo), ibunya Dilan. 
Hubungan manis Dilan dan Milea yang kembali manis ternyata tak berlangsung lama. Dilan berada di persimpangan saat temannya Akew (Gusti Rayhan) meninggal akibat dikeroyok geng tak dikenal. Dilan harus memilih, Milea atau geng motornya.

Cast :
Film tersebut akan kembali diperankan oleh Iqbaal Ramadhan sebagai Dilan dan Vanesha Prescillasebagai Milea,[2] sementara Maudy Koesnaedimemerankan karakter baru bernama Tante Anis dalam film ini.[3] Adhisty Zara dari JKT48 dan Ira Wibowo akan kembali berperan masing-masing sebagai adik dan ibunda Dilan. Ridwan Kamil, yang kini menjabat Gubernur Jawa Barat, kembali ikut bermain di film ini.

Review : 
Niat untuk mengulangi pengalaman yang pernah kita dapatkan dari pendahulunya luntur sudah bahkan sejak 10 menit setelah film ini bergulir.
Barangkali Dilan 1991 hanya akan bekerja pada fans-fans baperan yang tidak benar-benar bisa move on dari pesona seorang Iqbaal Ramadhan yang tahun lalu keluar dari berhasil tidaknya ia mewakili roh dan karakter Dilan dari sumber aslinya, mampu menggait kurang lebih 7 juta penonton.

Dilan 1991 mungkin terbilang nyaman dinikmati sebagai novel episodik, namun film sendiri memerlukan premis dan point yang kuat agar jadi tulang punggung cerita sehingga didapat plot lain yang bersinambungan.

Kelemahan sekuel ini sendiri berada pada penulisan naskahnya yang ogah-ogahan, tidak dijembatani premis kuat, disusun oleh plot-plot yang tidak saling berkaitan dan terkadang tidak saling menguatkan berkat banyaknya sub-plot tidak penting yang jujur saja membuatnya sulit untuk dinikmati.

Di satu sisi terasa tumpul, di sisi lain terasa kabur sehingga penonton turut merasa kebingungan terhadap penceritaan utama ini yg kurang mendapat penegasan, begitu juga dari hadirnya karakter-karakter tidak penting yang terkesan numpang lewat, yang juga masih dijejali lontaran-lontaran dialog khas Dilan yang gombal dan hiperbolik namun tidak lagi terasa segar, bahkan terdengar crinch dan mengganggu. Apalagi karakter Ira Wibowo yang over the top dengan logat palsu, sepalsu wig yang ia kenakan.
Sepertinya Iqbaal dan Vanesha terlalu nyaman dengan karakter yang mereka perankan di film pertamanya, sehingga kurang sekali mengeksplorasi dan mengembangkan diri. Sungguh sayang..

Dilain pihak Directing Fajar Bustomi dan Pidi Baiq juga tidak mengalami peningkatan dan terkesan malas, urung menyuntikkan gaya dan style yg berbeda, miskin inovasi dalam bertutur sehingga phase yang lambat tersebut terasa berbelit-belit dan repeatitif seakan ke-2 nya tidak belajar dari kekurangan film pertamanya.

Dari segi teknis colour grading di film ini lebih baik dari pendahulunya yang terkesan bolong-bolong, dari segi visual terlihat memaksa memberikan aksen tahun 90-an dengan cinematography yang meningkat dan tajam namun harus dihianati oleh presentasi film ini sendiri.
Boleh setuju, boleh tidak film ini GAGAL!

Rating :
5.5/10

Berikut Trailernya :
Trailer Dilan 1991

Akhir kata mohon maaf apabila review saya ada kurangnya, jadilah pemirsa yang budiman, bijaklah dalam memilih tontonan yang berkwalitas, dan akhir kata.
wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ..

HIDUP ADALAH FILM TERBAIK 🎬

Komentar

Postingan populer dari blog ini

to anyone who went through hardships and at a crossroads in this confusing life..

[REVIEW] FILM MUHAMMAD : The Messenger of God (2015) (Anti-Spoiler)

[REVIEW] FILM HOMESTAY (2019)