[REVIEW] FILM FRIEND ZONE (2019)

FRIEND ZONE (2019)


Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.. 

Kembali lagi bersama saya Izam Khan dalam Moviepedia. 

Hari ini kita akan membahas film dari negeri tetangga yang minggu ini menjadi box office di bioskop lokal. 

Oke langsung saja.. 


CREDITS :

‌Native Title: Friend Zone ระวัง..สิ้นสุดทางเพื่อน
‌Genres: Comedy, Romance
‌Country: Thailand
‌Type: Movie
‌Release Date: March 20, 2019
‌Cast : 
Baifern Pimchanok Luevisadpaibul as Gink
Nine Naphat Siangsomboon as Palm
Young Jason as Ted



SINOPSIS :

Palm (Naphat Nine) terjebak di zona pertemanan dengan sahabatnya Gink (Pimchanok Luevisadpaibul) selama 10 tahun. Di SMA, Palm mencoba mengungkapkan perasaanya namun Gink menolaknya dengan mengatakan "menjadi teman sudah cukup baik”. Setiap kali Palm putus dengan salah satu pacarnya yang tak terhitung jumlahnya, Gink akan menasehatinya sebagai sahabat. Setiap kali Gink berkelahi dengan pacarnya di mana pun Palm berada, Myanmar, Malaysia, atau Hong Kong ia (Gink) akan menelepon Palm dan memaksanya menggunakan tunjangan pramugari miliknya untuk naik pesawat menemani Gink.



REVIEW :

Menjadi jawara box office di negerinya sendiri, Friend Zone membawa kembali pesona Baifern Pimchanok leuwisedpaiboon yang 2010 lalu pernah membuat demam seantero Asia Tenggara melalui duetnya bersama Mario Maurer di First Love. 



Pasca kesuksesan film tersebut, Baifern sempat bermain di beberapa film kurang populer dan tidak mendapat sorotan internasional, hingga akhirnya ia sempat vakum selama 2 tahun, dan melalui Friend Zone garapan rumah produksi Thailand favorit saya, merupakan comeback-nya ke layar lebar yang boleh dibilang menjadi momentum terbaik sepanjang karirnya. 



Pada suatu masa di awal dekade 2000-an di luar kehadiran para author Genius macam Apichatpong Weerasethakul, perfilman Thailand pernah mengalami masa-masa kegamangan yang suram, ketika mereka kebingungan menentukan kiblatnya. 



Khususnya melalui transformasi GTH, saya Kerap Terkesima sejauh apa perfilman tangga kita tersebut ber-evolusi dan percaya diri dengan apa yang mereka hadirkan saat ini. 


Bahkan dibandingkan dengan negara lainnya di Asia Tenggara, film-film Thailand sukses besar menyasar pasar film negara-negara tetangganya dengan mudah.


 

Bandingkan dengan Malaysia, Filipina dan Indonesia yang meraih posisi tersebut semata-mata karena One Hit, One Heart. Chayanop Boonprakob yang pernah sukses besar dengan SuckSeed 2011 lalu, menunjukkan evolusi dan kematangan penyutradaraannya.


Sensitivitasnya telah berhasil bahkan sukses besar menghadirkan momen-momen emosional, terkadang melalui treatment yang sangat sederhana, yang juga sebenarnya sangat ditunjang oleh performa Baifern yang secara mengejutkan di sini berhasil menunjukkan peningkatan berkali-kali lipat, apabila terakhir kali kita melihatnya 9 tahun lalu melalui First Love. 


Saya sangat yakin bahwa setelah ini Baifern akan dilamar banyak sutradara, dan boleh jadi semakin menegaskan bahwa ia adalah aktris terbaik di generasinya. Treatment akting yang sangat akrobatik, piawai dan sama sekali tak pernah gagal mendeliver rasa, baik dalam sequence komedi dan terutama sequence - sequence drama.


Naphat Siangsomboon yang menjadi tektokannya di sini, sesekali sempat tidak sanggup mengimbangi pesona akting Baifern. Walau secara keseluruhan keduanya berhasil tampil manusiawi dan penuh chemistry. 


Setelah menyaksikan film ini Saya tak berhenti bertanya-tanya Kapan film Indonesia akan secara stabil dan berkesinambungan menghadirkan film-film sekualitas Friend Zone yang dengan mudah diserap pasar domestik dan barangkali lebih piawai dan lebih bertenaga dalam kualitas presentasi dibandingkan film-film yang berjaya di box office lokal belakangan ini. 


Overall Meski ada momen ketika Friend Zone mengamini judulnya Saat plot line film ini terasa Jalan ditempat, aspek komedi yang sesekali terasa jomplang dengan gelaran dramatik. Namun sama halnya dengan Brother Of The Year tahun lalu, sejauh ini friend zone adalah film Thailand terbaik yang saya saksikan sepanjang tahun 2019.


Oh ya jangan lupa akan kehadiran dua penyanyi pop Indonesia yang menyanyikan soundtrack film ini dan menjadikannya sebagai salah satu strategi marketing yang terbilang cerdas.

Boleh Setuju, Boleh Tidak.. 



RATING :

8.5/10



TRAILER :

TRAILER FRIEND ZONE


Demikian ulasan film dari saya, pribadi saya ucapkan terimakasih dan mohon maaf bila ada salah kata.
Silahkan tinggalkan komentar, kritik dan saran di kolom komentar, bagikan kepada orang-orang yang sekiranya membutuhkan informasi semacam ini.


BIJAKLAH DALAM MEMILIH TONTONAN 

Jumpa lagi di review film selanjutnya,
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..


HIDUP ADALAH FILM TERBAIK 🎬

Komentar

Postingan populer dari blog ini

to anyone who went through hardships and at a crossroads in this confusing life..

[REVIEW] FILM HOMESTAY (2019)

[REVIEW] FILM MUHAMMAD : The Messenger of God (2015) (Anti-Spoiler)