[REVIEW] FILM YOWIS BEN 2 (2019) - (Free-Spoiler)
YOWIS BEN 2 - (2019)
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh..
Kembali lagi bersama saya Izam Khan dalam Moviepedia.
Hari ini kita akan membahas film Yowis Ben 2, oke langsung saja..
CREW :
Sutradara : Fajar Nugros, Bayu Skak
Produser : Chand Parwez Servia, Fiaz Servia
Penulis : Bagus Bramanti
Pemeran :
•Bayu Skak
•Joshua Suherman
•Brandon Salim
•Tutus Thomson
•Anya Geraldine
•Anggika Bolsterli
•Devina Aureel
•Laura Theux
Musik : Andhika Triyadi
Perusahaan produksi : Starvision
Tanggal rilis : 14 Maret 2019
Bahasa : Jawa, Indonesia
SINOPSIS :
Usai diputus Susan (Cut Meyriska), Bayu (Bayu Skak) dihadapkan pada naiknya harga kontrakan yang membuat dia, ibunya dan Cak Jon (Arief Didu) terancam diusir. Untungnya Yowis Ben populer di Malang dan jadi satu-satunya harapan Bayu menyelesaikan persoalan keuangan. Celakanya masing-masing personil menyimpan masalah. Yayan (Tutus Thomson) menikah dengan Mia (Anggika Bolsterli); krisis keluarga Nando (Brandon Salim) karena ayahnya memutuskan menikah lagi; dan Doni (Joshua Suherman) berambisi punya pacar. Bayu memecat Cak Jon, lalu mempercayakan Yowis Ben kepada Cak Jim (Timo Scheunemann), yang mengklaim dirinya sudah membesarkan banyak artis nasional. Mereka pun hijrah ke Bandung. Tapi, kredibilitas Cak Jim mencurigakan dan Bayu juga harus meluluhkan hati bapak super galak karena dia jatuh cinta dengan Asih (Anya Geraldine), putrinya.
REVIEW :
Yowis Ben 2 Pada awalnya terasa cukup nyaman diikuti dengan peningkatan yang signifikan dari aspek editing dan penyutradaraan duo Bayu Skak dan Fajar Nugros, keduanya sadar betul kesalahan yang mereka lakukan di film pertama dengan mengabaikan timing terutama dalam Scene-scene komedi yang sifatnya krusial, begitu juga pangadegan yang terasa jauh lebih rapi sehingga 20 menit pertama durasi berjalan, film ini benar-benar percaya diri.
Kembali memboyong Bayu Skak CS kali ini ditambah Anggika Bolsterli, Laura Theux dan Anya Geraldine dan thank god, Cut Meyriska boleh dibilang disingkirkan secara halus, dan tampil hanya beberapa menit walau kehadiran akting buruknya tetap saja mengguncang Sanubari,
Namun sayangnya di 30 menit pertama Yowis Ben 2 mulai terasa melelahkan diikuti berkat alur yang cukup datar dan aspek komedi yang terkadang kendur dan memberi kekosongan, masalahnya barangkali terletak pada penulisan Bagus Bramanti yang sepertinya hanya berniat menempatkan karakter-karakternya dalam situasi komedi sekonyol dan lucu mungkin, yang harus diakui tidak selalu berhasil dan terkadang crinch worthy, yang pada akhirnya mengaburkan aspek penceritaan utama film ini.
Alhasil ploting yang acak-acakan tersebut terasa menyiksa untuk diikuti hingga akhir.
Di satu sisi tidak ada premis kuat yang mampu menjembatani random plot tersebut sehingga paling tidak mampu membuat penonton peduli hingga akhir.
Hal lain yang cukup krusial, karakter Bayu Skak sendiri sepertinya kewalahan dibebani begitu banyak dinamika penceritaan. Ketika pada kenyataannya ia kurang memiliki Wibawa dan Kharisma yang dibutuhkan.
Bahkan pada salah satu Plot tanpa sengaja Bayu berhasil tampil menyebalkan dan membuat penonton antipati. Usahanya untuk menyuntikkan pesan subliminal berbau politik gagal total karena sebagai aktor, Bayu memang kurang piawai dan sama sekali tidak cocok mengemban tugas sebagai karakter utama.
Aspek musikalitas masih cukup baik Walau harus diakui masih terasa seperti Pengulangan dari film pertama, walau pada kenyataannya ada 3 lagu baru yang ditampilkan.
Hanya saja dalam komposisi bercerita lama-kelamaan scene-scene musikal terasa mengganggu, beberapa difungsikan sebagai transisi yang terasa kurang tepat.
Sementara karakterisasi Yowis Ben 2 tidak memiliki fokus pengembangan yang dibutuhkan, alih-alih memperkaya dan memperluas hubungan antar personil, film ini memperkenalkan terlalu banyak karakter baru yang meski terkadang berhasil menyokong aspek komedi, di satu sisi terasa sia-sia keberadaannya dalam pengembangan aspek dramatik. Joshua Suherman nyaris tidak memiliki plotting, Brandon Salim tampil datar, sementara hanya Tutus Thomson dan Bayu Skak lah Yang sepertinya memiliki sesuatu untuk ditawarkan.
Kehadiran love interest keempatnya seperti Laura, Anggika dan Devina aurel tidak banyak memberi warna, bahkan karakter Anya Geraldine terasa tidak emosional dan kerap menyebalkan.
Meski harus diakui aspek komedi di Sekuelnya ini terasa cukup baik, di sokong penyutradaraan yang lebih smooth, namun Yowis Ben 2 tidak memiliki premis dan naskah kuat yang paling tidak menarik untuk diikuti.
Durasi 1 jam 50 menit rasa berlarut-larut dan menyiksa, sebagaimana karakter Bayu di film ini yang sering kali tampil gamang tanpa Pakem, Yowis Ben 2 memang sepertinya tidak pernah dibuat untuk serius bercerita.
Boleh setuju boleh tidak..
RATING :
5.5/10
BERIKUT TRAILERNYA
Demikian ulasan film dari saya, pribadi saya ucapkan terimakasih dan mohon maaf bila ada salah kata.
BIJAKLAH DALAM MEMILIH TONTONAN
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
HIDUP ADALAH FILM TERBAIK 🎬
Komentar
Posting Komentar