[REVIEW] THE CURSE OF THE WEEPING WOMAN (2019)

The Curse Of The Weeping Woman (2019)


Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.. 

Kembali lagi bersama saya Izam Khan dalam Moviepedia. 

Kali ini saya akan membahas tentang film yang masih berhubungan dengan The Conjuring Universe. 

Oke langsung saja.. 


CREDITS :

Directed byMichael Chaves
Produced by
Written by
Starring
Music byJoseph Bishara
CinematographyMichael Burgess
Edited byPeter Gvozdas
Production
company
Distributed byWarner Bros. Pictures
Release date
  • March 15, 2019 (SXSW)
  • April 19, 2019 (United States)
Running time
93 minutes
CountryUnited States
LanguageEnglish
Budget$9–15 million[1][2]
Box office$848,709[3]


SINOPSIS :

Tak lama setelah mengabaikan peringatan mengenai seorang ibu yang dicurigai punya kecenderungan menyakiti anak-anak, seorang pekerja sosial dan anak-anaknya yang masih kecil terjebak dalam alam supranatural yang mengerikan. Untuk lolos dari murka sang La Llorona, satu-satunya harapan mereka adalah seorang pastor dan praktik mistis yang ia jalani agar kekuatan jahat tersebut tetap pada alamnya, pada batas di mana ketakutan dan keyakinan berbenturan.


REVIEW :

'The Curse of Weeping Woman' kembali memperpanjang sebuah tren yang dimulai sejak kesuksesan 'Insidious' dan menjadikan Signature James Wan sebagai standar pencapaian baru terutama ketika film tersebut memang berada di 'Conjuring Universe'.


Namun dibandingkan dengan 'Annabelle' dan 'The Nun' yang sama sekali hancur, 'The Curse Of Weeping Woman' sangat serviceable dan nyaman diikuti terutama buat mereka yang haus akan tontonan dengan deretan jump scare efektif yang meski tidak lagi terasa baru, Namun seringkali mampu membuat kita terlonjak dari kursi bioskop.


Tanpa kehadiran Linda Cardellini yang masih hangat kita lihat di film pemenang Oscar 'Green Book' film ini mungkin akan jauh lebih terpuruk, masalah utamanya barangkali adalah departemen penulisan naskah yang dikerjakan  Mikki Daughtry and  Tobias Iaconis yang baru saja sukses besar dengan Five Feet Apart. Keduanya baru pertama menulis horor dan terlihat begitu keteteran, dengan sumber inspirasi dari budaya latin baik Daughtry maupun lacaonis tidak mampu membayar tribute layar dalam layer cerita berlapis yang potensial terutama masalah imigran, perbatasan, dan hubungan bilateral US Mexico belakangan ini.


Alih-alih memilih untuk bermain aman dengan template klise ala Insidious, hanya saja dengan bentuk monster yang berbeda. 


Bahkan ada banyak pengulangan ketika tiba-tiba salah satu karakter sendirian dan ditakut-takuti. 


Untung saja kebanyakan jumps scare dieksekusi dengan kreatif, namun absennya penggalian lebih jauh Terhadap isu domestik Waylon dan perkabungan, begitu juga karakterisasi jajaran karakternya yang dangkal sera seringkali naskah terkesan begitu malas dan miskin inovasi, membuat film ini akan mudah dilupakan. 


Cardellini sebagaimana biasanya memberikan performa Solid, bahkan ketika aspek directing dan naskahnya tidak memberinya bobot yang layak.

 

Karakter Anna Garcia yang ia perankan masih sangat menarik untuk diikuti dan akan dengan mudah meraih Simpati penontonnya. 

Begitu juga dengan Raymon Cruz yang menjadi comic relief serta Sean Patrick Thomas yang sayangnya tidak diberikan pondasi yang kuat, ketika keduanya mampu melakukan lebih. 

Sebagaimana kebanyakan film horor, 2 aktor cilik difilm ini tampil sangat baik, terutama Roman Christou yang setidaknya mampu menghadirkan konflik psikologis, Alih- Alih hanya berlari dan menjerit. 


Untuk sebuah film hiburan, film yang berjudul asli 'The Curse of La Llorona ini masih sangat layak ditonton. Dengan tata produksi yang apik, eksekusi horor yang kreatif, dan sesekali mengerikan, meski bukan yang terbaik di Canonnya. 


Paling tidak saya jamin film ini jauh lebih baik dari 'Annabelle' dan 'The Nun' yang tidak termaafkan itu.. 

Boleh setuju, boleh tidak.. 



RATING :

7/10


TRAILER :

Trailer The Curse Of The Weeping Woman


Demikian ulasan film dari saya, pribadi saya ucapkan terimakasih dan mohon maaf bila ada salah kata.
Silahkan tinggalkan komentar, kritik dan saran di kolom komentar, bagikan kepada orang-orang yang sekiranya membutuhkan informasi semacam ini.


BIJAKLAH DALAM MEMILIH TONTONAN 


Jumpa lagi di review film selanjutnya,
Saya Ucapkan Terimakasih,
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..


HIDUP ADALAH FILM TERBAIK 🎬

Komentar

Postingan populer dari blog ini

to anyone who went through hardships and at a crossroads in this confusing life..

[REVIEW] FILM HOMESTAY (2019)

[REVIEW] FILM MUHAMMAD : The Messenger of God (2015) (Anti-Spoiler)