[REVIEW] FILM POCONG : THE ORIGIN (2019)
Pocong : The Origin (2019)
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh..
Kembali lagi bersama saya Izam Khan dalam Moviepedia.
Bisa dibilang Sebenarnya saya sendiri takut dengan sosok pocong, namun saya memberanikan diri untuk menonton Pocong : The Origin, dan inilah review nya.
CREDITS :
SINOPSIS :
Ananta (Surya Saputra), pembunuh berdarah dingin telah dieksekusi mati oleh Negara. Sasthi (Nadya Arina), putri satu-satunya, harus mengantarkan jenazah sang ayah untuk dikuburkan di kampung halamannya. Dengan ditemani Yama (Samuel Rizal), sipir penjara, keduanya berpacu dengan waktu untuk mencapai kampung Ananta. Hal ini menjadi semakin sulit karna berbagai gangguan gaib menghalangi mereka di sepanjang perjalanan.
REVIEW :
Termasuk 'Reuni Z', maka 'Pocong The Origin' resmi menjadi film horor ke-4 yang disutradarai Monty Tiwa. Salah satu Sutradara dengan track record yang cukup menarik dalam sinema Indonesia yang sering kali tampil dengan kualitas unik yang mampu memuaskan baik kritikus maupun penontonnya, meski terkadang tidak stabil dengan ritme kerja kejar setoran nya, namun boleh lah dibilang bahwa 'Pocong The Origin' adalah apa yang kita rindukan selama ini dari seorang Monty Tiwa.
Bahkan dari subgenre pocong secara keseluruhan setelah 'Jaga Pocong' nya Hadrah Daeng Ratu tampil monoton dan mengecewakan.
Monty memiliki beberapa kualitas Prima dalam film terbarunya ini, yakni gelaran dramatik yang nyaris kuat, premis yang menjanjikan, dan penyutradaraan Solid baik untuk sequence drama maupun horor.
Untuk urusan menakut-nakuti Monty tidak perlu diragukan lagi, sebagaimana yang pernah memberi kita mimpi buruk berkepanjangan dalam 'Keramat' 10 tahun lalu.
Tidak turut melatahkan diri sebagaimana kebanyakan sutradara horor yang terlalu keras berusaha menirukan signature nya James Wan, yang jujur saja sudah kelewat basi dan mengakhiri adegan-adegan teror dengan Jump Scare.
Meski hal tersebut masih akan kita temui, namun Apa yang dihadirkan Monty terasa cukup segar dan jauh dari kesan formulaik.
Selain CGI berkelas dan permainan Sound desain yang seringkali membuat merinding, Monty menjalin gelaran horornya secara pararel dengan pembangunan dramatik, yang meski diperlunak dengan aspek Comedy jauh dari kesan raceh dan murahan.
Meskipun kedua aspek tersebut tidak bisa selalu melebur dengan cantik, namun treatment tersebut akan dengan mudah mengingatkan kita pada film-film horor era 80-an yang lantang di aspek komedi namun sangat kuat di aspek horor.
Tetap saja 'Pocong The Origin' bukanlah film yang sempurna. Namun rentang waktu 10 tahun pasca 'Keramat' apabila kita mengabaikan 'Reuni Z' sama sekali tidak menumpulkan sensitifitas dan originalitas seorang Monty Tiwa dalam menangani genre horor,
Padahal selama ini kerap menyibukkan diri dengan variasi drama komedi.
Beberapa kesalahan yang cukup mengganggu barangkali adalah pemilihan Samuel Rizal dan Yama Carlos yang melafalkan logat Pantura dengan kaku dan dibuat-buat, yang bahkan performa yang mampu dikalahkan oleh seorang Ozzol Ramdan.
Lainnya adalah Della Dartyan yang sebenarnya tidak terlalu buruk, Hanya saja karakter nya kurang memberi dampak signifikan secara dramatik dan terasa sia-sia, masalahnya Nadya Arina alumni 'Kafir' tahun lalu tampil berlipat-lipat jauh lebih baik dari mereka, begitu juga Surya Saputra walau kekurangan on screen yang membuat rating pemeran lainnya terasa begitu kerdil dan murahan.
Kemudian hal yang patut disayangkan adalah naskah yang ditulis oleh Monty sendiri cenderung menyederhanakan konklusi, yang sebenarnya dengan tambahan beberapa menit durasi akan jauh lebih impactfull. Pasalnya sejak awal film ini telah dibangun dengan presentasi dan kontruksi naratif yang kuat, meski kembali karakter pocong dalam wajah sinema Indonesia kali ini bukanlah yang paling istimewa, dan tak terlupakan, namun ketika wajah horor kita terlalu latah menggunakan treatment 'The Omen' sejak kemunculan 'Pengabdi Setan' 2017 lalu, 'Pocong The Origin' dengan penuh penghormatan mengembalikan style horor tradisional yang sangat atmosferik yang pernah muncul 4 dekade lalu. Dengan data produksi berkelas dan sinematografi yang istimewa, 'Pocong The Origin' adalah sebuah come back yang sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja.
Boleh Setuju, Boleh Tidak..
RATING :
7.5/10
TRAILER :
Demikian ulasan film dari saya, pribadi saya ucapkan terimakasih dan mohon maaf bila ada salah kata.
Silahkan tinggalkan komentar, kritik dan saran di kolom komentar, bagikan kepada orang-orang yang sekiranya membutuhkan informasi semacam ini.
BIJAKLAH DALAM MEMILIH TONTONAN
Jumpa lagi di review film selanjutnya,
Saya Ucapkan Terimakasih,
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
HIDUP ADALAH FILM TERBAIK 🎬
Komentar
Posting Komentar