[REVIEW] FILM SHAZAM! (2019)

Shazam! (2019)


Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.. 

Kembali lagi bersama saya Izam Khan dalam Moviepedia. 

Hari ini kita akan membahas salah satu semesta dari MCU yakni Shazam! 

Oke, langsung saja.. 


CREDITS :

Directed byDavid F. Sandberg
Produced byPeter Safran
Screenplay byHenry Gayden
Story by
Based on

Characters

from DC Comics

Starring
Music byBenjamin Wallfisch
CinematographyMaxime Alexandre
Edited byMichel Aller

Production

company

Distributed byWarner Bros. Pictures
Release date
  • March 15, 2019(Toronto)
  • April 5, 2019 (United States)
Running time
132 minutes[2]
CountryUnited States
LanguageEnglish
Budget$80–100 million[3][4]
Box office$67.8 million[5]


SINOPSIS :

Billy Batson, seorang anak yatim berusia 14 tahun yang bermasalah yang tinggal di Philadelphia, diatur untuk pindah ke rumah asuh baru - yang ketujuh berturut-turut - dengan keluarga Vazquez dan lima anak asuh lainnya. Suatu hari, Billy naik mobil subway dan menemukan dirinya diangkut ke dunia yang berbeda di mana penyihir kuno memberinya kekuatan.


REVIEW :

Here We go everyone, Setelah penantian yang terbilang panjang menghantui kita, khususnya sejak pihak Warner Bros dan David F. Sandberg melalui akun Instagram yang menguak satu persatu cast Shazam di penghujung tahun 2017 Lalu.


Nama-nama seperti Asher Angel yang populer sejak membintangi serial Disney 'Andi Mack', alumni 'IT' Jack Dylan Grazer ya sama-sama Tengah digandrungi remaja.


Walau mencuatnya nama Zachary Levi yang selama ini lebih sering menyibukkan diri dengan film-film baru budget Mini dan serial televisi, dengan satu-satunya film High Profile yang ia bintangi ironisnya adalah dua seri terakhir Thor bikinan MCU sebagai Fandral yang nyaris luput dari perhatian dan cukup diragukan banyak pihak. 


Sama besar dengan David F. Sandberg yang selama ini lebih piawai dengan genre horor, yang akan sangat sulit untuk tidak kita banding bandingkan dengan James Wan, yang juga banting setir dari dan ke genre yang sama melalui 'Aquaman' di Universe Yang Sama.

Siapakah kira-kira yang pada akhirnya jauh lebih sukses. 


Bahkan sejak di atas kertas, Shazam merupakan konsep yang sangat menarik hasil tulisan Henry Gayden, yang beruntungnya mendapat sokongan yang cukup energik dari penyutradaraan David F. Sandberg, tidak seperti kebanyakan film superhero lainnya, Shazam tidak buang-buang waktu dengan prolog remeh yang mengada-ngada, alih-alih melakukan upaya cerdik dengan membangun set-up karakter antagonis bernama Doctor Sivana yang diperankan oleh Mark Strong, yang seolah tidak pernah kehilangan pesonanya untuk tampil kuat dan mengesankan.


Kekuatan film ini memang berada di aspek tersebut, membangun pondasi kuat jajaran karakternya, alih-alih semata-mata sibuk menghadirkan pertarungan hitam dan putih yang melelahkan.


Terbukti Levi sangat mumpuni memerankan versi dewasa Billy batson, bahkan di beberapa bagian ia terasa jauh lebih hidup memerankan karakter nya ketimbang Asher Angel, yang sering kali kehilangan keseimbangan ketika ia Mendapat giliran on screen.


Walau tidak sepenuhnya buruk Angel sendiri berhasil nyaris di banyak bagian, tandemannya dengan Greezer sama kuatnya hadir dengan dinamika naik turun yang masih sangat nyaman diikuti, walau sesekali kehilangan kontrol.


Sandberg yang menangani film ketiganya ini tampil sangat memukau dengan timing comedic yang tepat sasaran dan secara resmi menjadikan Shazam sebagai film terlucu dalam DC Extended Universe.


Bahkan dibandingkan dengan Wan, Sandberg seringkali melakukan pendekatan manusiawi dengan jajaran ekstrasnya, detail yang jarang sekali diperhatikan sutradara film superhero lainnya.


Isu yang mungkin sedikit mengganggu adalah chemistry yang terasa karbitan, disatu titik antara karakter Batson dan Freddy Freeman.

Jajaran plot yang sering kali terasa kurang renyah dan phase yang sesekali Kedodoran disaat seharusnya melaju lebih cepat atau sebaliknya.


Overall sulit sekali menemukan film superhero yang mengambil sudut pandang begitu krusial terhadap kondisi Amerika kontemporer, terkait anak-anak asuh dan isu keluarga yang sulit sekali ditemukan dalam genre ini dan berhasil tampil efektif sebagaimana Instant Family tahun lalu. 


Shazam adalah kombinasi ciamik antara humor, drama dan action yang dikemas dengan sangat terampil, yang selain di satu sisi berhasil mengembalikan semangat jiwa anak-anak dalam diri setiap penonton dewasa, begitu juga memberikan sentuhan yang begitu emosional, yang membuat film ini luar biasa istimewa..

Boleh setuju, boleh tidak.. 



RATING :

9/10


TRAILER :

Trailer Film Shazam! 



Demikian ulasan film dari saya, pribadi saya ucapkan terimakasih dan mohon maaf bila ada salah kata.
Silahkan tinggalkan komentar, kritik dan saran di kolom komentar, bagikan kepada orang-orang yang sekiranya membutuhkan informasi semacam ini.


BIJAKLAH DALAM MEMILIH TONTONAN 


Jumpa lagi di review film selanjutnya,
Saya Ucapkan Terimakasih,
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..


HIDUP ADALAH FILM TERBAIK 🎬

Komentar

Postingan populer dari blog ini

to anyone who went through hardships and at a crossroads in this confusing life..

[REVIEW] FILM HOMESTAY (2019)

[REVIEW] FILM MUHAMMAD : The Messenger of God (2015) (Anti-Spoiler)