[REVIEW] POKÈMON DETECTIVE PIKACHU (2019)
Pokèmon Detective Pikachu (2019)
Sutradara | Rob Letterman |
---|---|
Produser |
|
Skenario |
|
Cerita |
|
Berdasarkan | Detective Pikachu oleh The Pokémon Company[a] |
Pemeran | |
Musik | Henry Jackman[1] |
Sinematografi | John Mathieson |
Penyunting |
|
Perusahaan produksi | |
Distributor |
|
Tanggal rilis |
|
Durasi | 104 Menit |
Negara |
|
Bahasa | Inggris |
Anggaran | $150 Juta[2] |
Pendapatan kotor | $290.5 Juta[3] |
Kisah ini bermula ketika detektif swasta ulung Harry Goodman menghilang secara tiba-tiba, mendorong putranya yang berumur 21 tahun untuk mencari tahu apa yang terjadi. Yang membantu penyelidikan adalah mantan mitra Pokmon Harry, Detective Pikachu: detektif ulung yang kocak dan menggemaskan yangmembingungkan bahkan bagi dirinya sendiri. Mereka menemukan bahwa mereka saling melengkapi secara unik untuk berkomunikasi satu sama lain, Tim dan Pikachu bergabung dalam sebuah petualangan mendebarkan untuk mengungkap misteri yang kusut. Mengejar petunjuk bersama menyusuri jalan- jalan di Ryme City yang terang benderangsebuah kota metropolitan modern yang luas di mana manusia dan Pokmon hidup berdampingan dalam sebuah dunia hiper-realistismereka menghadapi beragam karakter Pokmon dan mengungkap plot mengejutkan yang bisa menghancurkan ko-eksistensi yang damai dan mengancam seluruh alam semesta Pokmon.
REVIEW :
Rob Letterman yang sebelumnya sukses menuai pujian melalui adaptasi lepas 'Goosebump' rasa-rasanya harus mengakui bahwa film terbarunya ini serasa terlalu berhati-hati, karena Hipe yang sudah demikian tinggi sejak meledaknya game Pokemon Go, yang bahkan bukan sumber asli dari versi adaptasi ini. Alih-alih diadaptasi dari game berjudul sama yang dirilis pada Februari 2016. Lima bulan lebih awal dari perilisan Pokemon Go.
Sama sekali tidak ada yang salah dengan Justice Smith yang ankatama melalui 'Jurassic World : Fallen Kingdom' setahun lalu memerankan karakter Tim dengan tipikal karakter remaja kikuk, antihero yang kerap ia perankan atau voice acting kocak nan memikat dari Ryan reynolds yang menyuntikkan Roh unik pada karakter Pikachu yang selama ini kita kenal.
Walau bagi orang tua yang berniat mengajak anak-anaknya menonton, Reynolds versi Pikachu sama sekali jauh dari kesan mesum dan jorok dari versi 'Deadpool' nya.
Masalah terbesar adaptasi film ini barangkali adalah naskah formulaic yang kaku yang kerap mengaburkan premis utamanya, serta mengalami pengembangan setengah-setengah yang bagi sebagian orang akan terasa cukup datar tanpa pertaruhan berarti yang menaikkan skala dramatik naskah nya.
Beberapa pilihan Plot terasa hadir dadakan dan mengandung plot hole namun barangkali akan berbeda apabila teman-teman memang paham betul jenis-jenis Pokemon beserta kekuatan dan potensinya masing-masing.
Sementara secara visual dan CGI, film ini mendapat treatment terbaik yang sangat layak dan cukup menambal aspek naratifnya yang kurang bertenaga.
Jenis-jenis Pokemon yang umumnya kita kenal melalui animasi 2 dimensi, berhasil di citrakan dengan sangat mulus dan meyakinkan melalui CGI film ini yang sangat berkelas dan jauh dari kata memalukan.
Secara sinematografis 'Detective Pikachu' pada awalnya berniat menghadirkan Noir futuristik yang kental akan pengaruh Blade Runner, namun aspek tersebut juga kurang mengalami pengembangan yang berarti.
Begitu juga elemen hubungan ayah anak yang seharusnya menjadi tulang punggung cerita, urung memberikan emosional impact yang sejak awal diharapkan.
Meski nyatanya naskah film ini dikeroyok oleh 5 orang sekaligus.
Meski gagal di aspek penceritaan, bagi generasi yang tumbuh dengan Menonton serial televisinya yang tayang sejak tahun 99 di salah satu stasiun televisi swasta atau memainkan salah satu game nya yang hadir dalam platform Nintendo sejak pertengahan dekade 90-an, Detective Pikachu adalah penawar rindu yang terbilang sempurna dari segi visual. Walau aspek naratif yang terbilang baru serta ditulis dengan buruk mau tidak mau pada akhirnya memberikan jarak yang terasa kurang akrab.
Boleh Setuju, Boleh Tidak..
Silahkan tinggalkan komentar, kritik dan saran di kolom komentar, bagikan kepada orang-orang yang sekiranya membutuhkan informasi semacam ini.
BIJAKLAH DALAM MEMILIH TONTONAN
Saya Ucapkan Terimakasih,
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Komentar
Posting Komentar