[REVIEW] FILM GHOST WRITER (2019)
Ghost Writer adalah sebuah film horor komedi Indonesia tahun 2019 garapan Bene Dion. Film tersebut dibintangi oleh Tatjana Saphira sebagai penulis novel bernama Naya. Saat mengalami writer block dan pindah rumah, dia bertemu dengan hantu bernama Galih (Ge Pamungkas). Film tersebut juga dibintangi oleh Deva Mahenra, Ernest Prakasa, Asmara Abigail, hingga Muhadkly Acho. Film tersebut dijadwalkan tayang pada 4 Juni 2019.
SINOPSIS :
Sebuah buku diary tua berisi rahasia kelam yang menyayat hati. Bagi Galih, buku ini adalah sebuah pembelaan terhadap prasangka salah kedua orang tuanya. Bagi Naya, buku ini adalah materi brilian untuk novel terbarunya setelah 3 tahun kering ide. Maka sebuah kerjasama beda alam pun dimulai.
REVIEW :
Tidak disangka-sangka bawa film paling bersinar di Lebaran tahun ini adalah sebuah debut penyutradaraan seorang Bene Dion, penulis skenario yang sebelumnya menulis naskah Suzzanna : bernapas dalam kubur.
Sebelum membahas keunggulan naskahnya Ghost writer juga tampil cukup solid dan terampil ditata produksi. Sesuatu yang cukup mengejutkan untuk sebuah film panjang pertama.
Sebelum aspek komedi mengambil alih di paruh kedua, film ini di dahului aspek horor yang cukup percaya diri dan tampil jor-joran.
Dion seringkali bermain-main dengan cahaya, memperhatikan detil dan Angel-Angel yang ciamik, yang sesekali dibayar dengan Pay of horor service-able walau beberapa sequene harus diakui luar biasa kreatif dan membuat bulu Kuduk merinding.
Naskahnya menunjukkan bahwa Dion memiliki X-Factor yang di awal tahun ini kita saksikan dimiliki Yandy Laurens di Keluarga Cemara.
Keberhasilan menjaga phase yang terbilang stabil juga dibantu oleh deretan plot line yang cukup padat dan bergizi, naskah tulisannya tidak saja berhasil membuat penontonnya ketakutan, tetapi juga terbahak-bahak dan tercerahkan.
Tatjana Saphira kembali mencari perhatian dengan performanya yang luas, tidak berlebihan, meski harus diakui bukan performa terbaiknya.
Endy Arfian secara mengejutkan tampil cukup baik dari performanya sebelum ini di film-film lain, meskipun peran sebagai anak SMP terasa sedikit dipaksakan.
Ge Pamungkas tampil mencuri perhatian dan jauh dari kata buruk.
Arif Didu dan Iqbal Sulaiman berhasil menjadi comic relief yang menggemaskan.
Deretan peran pendukung lainnya seperti Deva Mahendra, Ernest Prakarsa, Dayu wijanto, dan Slamet Rahardjo, bahkan Asri Welas dan Arie Kriting, terasa cukup solid dari segi akting maupun karakterisasi.
Tak ada satupun karakter yang sia-sia di film Ini, bukti kecermatan penulisan naskah Dion, begitu juga kualitas langka yang dimilikinya, Ghost Writer diwakili oleh judul yang sangat sempurna dan jauh dari kata mengada-ngada, serta emotional impact yang luar biasa mengharukan yang membuat film ini adalah salah satu jawara film Indonesia tahun 2019.
Boleh Setuju, Boleh Tidak..
Demikian ulasan film dari saya, pribadi saya ucapkan terimakasih dan mohon maaf bila ada salah kata.
Silahkan tinggalkan komentar, kritik dan saran di kolom komentar, bagikan kepada orang-orang yang sekiranya membutuhkan informasi semacam ini.
BIJAKLAH DALAM MEMILIH TONTONAN
Jumpa lagi di review film selanjutnya,
Saya Ucapkan Terimakasih,
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
HIDUP ADALAH FILM TERBAIK 🎬
Komentar
Posting Komentar